TIKET PROMO

Wednesday, 3 June 2015

Yuk, Liburan........


Ketika liburan selalu dianggap salah satu cara untuk melarikan diri dari rutinitas sehari-hari yang padat serta pekerjaan yang menumpuk, setelah hampir setahun waktunya dihabiskan untuk bekerja, maka liburan merupakan mekanisme alamiah manusia untuk membuat dirinya menjadi lebih rileks dan santai, kini merupakan sebuah “kewajiban” yang harus ditunaikan pada akhir pekan, tanggal merah, liburan sekolah atau akhir tahun, tempat-tempat wisata selalu ramai dikunjungi. 
Untuk berlibur bersama sahabat, rekan sejawat, dan keluarga tentunya memerlukan sarana transfortasi yang aman, nyaman dan harga yang terjangkau.
Salah satu industri yang “paling sexy” saat ini berdasarkan perilaku konsumen kelas menengah adalah liburan (travelling).


Dalam industri liburan dapat di kelompokan menjadi 4(empat) aspek yaitu:
  1. Industri Penerbangan
    Sejak tahun 2008 sampai 2014, pertumbuhan jumlah penumpang pesawat terbang mencapai 16% pertahun, pertumbuhan ini termasuk yang tercepat di Asia, bahkan dunia. Untuk kebutuhan liburan, pesawat terbang memang salah satu solusi yang lebih baik dibandingkan jenis transfortasi lain karena kecepatannya.
    Pada tahun 2000 Lion Air sebagai pelopor maskapai penerbangan di Indonesia berbiaya murah murah (low cost carrier/LCC), sejak saat itu pesawat terbang muncul sebagai moda transfortasi yang sangat kompetitif dibanding bus atau kereta api. Untuk berliburan ke luar kota misalnya Yogya, Surabaya, Pontianak bahkan ke Luar Negeri misalnya Malaysia, masyarakat cenderung menggunakan pesawat terbang daripada kereta api, bus atau kapal laut.
    Setelah lebih dari 10 tahun beroperasi, LCC kini telah menjadi sang primadona pendorong tumbuhnya industri liburan di Tanah Air. Dulu berpergian dengan pesawat terbang hanya bisa dilakukan oleh kalangan atas, kini telah bisa dilakukan oleh semua kalangan, termasuk kalangan bawah.


  2. Agen Perjalanan dalam jaringan (Online travel agent/OTA)
    Pada era internet memudahkan kita melakukan perencanaan liburan, jauh-jauh hari sebelum keberangkatan. Akibatnya banyak keputusan pembelian paket wisata melalui Agen Perjalanan dalam jaringan (OTA). Travel agent tradisional makin ditinggalkan karena makin tidak relevan dengan perubahan perilaku masyarakat yang semakin maju (dulunya kuper dan gaptek), sementara OTA tumbuh pesat bak jamur di musim penghujan, beramai-ramai mengincar pasar traveller Indonesia yang maha besar (salah satunya alvindotravel.com).
    Dalam hal perencanaan dan pembelian berbagai paket liburan, kita lebih senang melakukan secara online untuk menelusuri destinasi yang ingin dituju, mencari tahu tiket promo, hotel dan seru mendiskusikan proses liburan di media sosial termasuk meng-upload foto-foto selfie, segalanya telah dipersiapkan.

  3. Travel Fair
    Setiap menjelang liburan panjang sekolah, liburan akhir tahun atau liburan hari Raya Lebaran dan Natal, maskapai penerbangan atau event organizer rajin membuat berbagai acara travel fair di berbagai kota, tujuannya mengajak masyarakat yang mau berlibur untuk berburu tiket murah dan mendapatkan paket-paket liburan yang menarik. Acara biasanya dikemas dengan unik dan menarik, menghadirkan para pemain di industri liburan seperti hotel, travel agent, maskapai penerbangan. Garuda Travel Fair adalah salah satu pameran travel yang kerap didatangi oleh para calon traveller, dan tentunya masih banyak event serupa. Semua travel fair biasanya menawarkan hal yang sama, yaitu paket liburan heboh tapi sesuai isi kantong. Perlu diingat Kita sangat smart menginginkan paket liburan terbaik, tapi dengan harga termurah.



  4. Liburan Keluar Negeri
    Siapa yang tidak mau liburan ke Luar Negeri....pasti kereeeen!!!. Data Euromonitor menunjukan perkembangan liburan orang Indonesia ke Luar Negeri semakin meningkat beberapa tahun terakhir, setiap tahunnya bisa tumbuh hingga 20%. Liburan ke Luar Negeri memberikan manfaat fungsional yaitu pengalaman baru mengenai kondisi negara lain dan manfaat emosional yaitu gengsi dimata tetangga dan teman-teman. Naiknya daya beli masyarakat, semakin terjangkaunya tiket pesawat menjadi Liburan ke Luar Negeri yang dahulu dianggap barang mewah, namun kini menjadi hal yang lumrah misal liburan ke Malaysia atau Thailand sekarang beda-beda tipis dengan liburan ke Bali atau Yogya. Saat liburan, kita cenderung “buy moment” - membeli momentum, untuk mengeksplorasi keindahan serta keistimewaan ragam budaya dan kuliner destinasi yang kita datangi. Baik pada saat kita berlibur di dalam negeri maupun Luar Negeri membawa pulang pengalaman yang unik dan berharga membuat kita memiliki kenangan manis yang tidak akan terlupakan begitu saja.
    Tour Thailand, Malaysia dan Australia

    Dengan melihat 4(empat) tren di atas tentunya membuat keyakinan bahwa momentum kebangkitan industri liburan di Tanah Air sudah di depan mata.

*) Disadur dari beberapa artikel baik media cetak maupun online

No comments:

Post a Comment